17 June 2009

Ignition Coil

  SISTEM PENGAPIAN IGNITION COIL


Uraian ;
Motor pembakaran dalam ( internal combustion engine )menghasilkan tenaga dg jalan membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder .pada motor bensin loncatan bunga api pada busi di perlukan untuk menyalakan campuran udara bahan -bakar yang telah di kompresikan oleh torak di dalam silinder.sedangkan pada motor diesel udara di kompresikan dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi sangat panas.dan bila bahan bakar di semprotkan ke dalam silinder ,akan terbakar secara serentak.karena pada motor bensin proses pembakaran di mulai oleh loncatan api tegangan tinggi yang di hasilkan oleh busi.beberapa metode di perlukan untuk menghasilkan arus tegangan tinggi yang di perlukan.
Sistem pengapian ( ignition system )pada automobile berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai menjadi 10 KW atau lebih dengan mempergunakan ignition coil dan kemudian membagi -bagikan tegangan tinggi tersebut ke masing –masing busi melalui distributor dan kabel tegangan tinggi.
- Sistem pengapian Konvensional
- Sistem pengapian Transistor
  *Tipe semi –transistor
  *Tipe full – transistor  

Pada pasal ini hanya akan di terangkan mengenai system pengapian Konvensional
Lihat gambar ;
 

1. BATERAI
Menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12 vol ) untuk ignition coil

2. IGNITION COIL
 Menaikkan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang di perlukan untuk pengapian

3. DISTRIBUTOR a. Cam/Nok - membuka breaker point ( platina ) pada sudut crankshaft ( poros engkol ) yang    tepat untuk masing – masing silinder .
b. Breaker point ( platina ) – memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan (cara) induksi magnet listrik 
c. Capasitor / kondensor - Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point /platina pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.
d. Centrifugal Governor Advancer - memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran
e. Vaqum Advancer – memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin ( vaqum intake manifold)
f. Rotor – membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan oleh ignition coil ke tiap –tiap busi.
g. Distributor cup – Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing masing silinder.

4. KABEL TEGANGAN TINGGI ( KABEL BUSI )
Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi

5. BUSI
Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui electrodanya
Fungsi bagian komponen ;
Lihat gambar ;



IGNITION COIL
Fungsi dari ignition coil adalah merubah arus listrik 12v yang di terima dari baterei , menjadi tegangan tinggi (10 KW atau lebih )untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada clah busi.pada ignition coil ,kumparan dan sekunder di gulung pada inti besi. Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi melalui (dengan cara) induksi electromagnet/induksi magnet listrik ( induksi sendiri dan induksi bersama).
Kita akan mempelajari lebih lanjut di dalam Step 2 tentang induksi magnet dan aspek tekhnik yang lain tentang kelistrikan dan kemagnetan.
Gambar ;
 
Kontruksi
Inti besi (core), yang di kelilingi oleh kumparan, terbuat dari baja silicon tipis yang di gulung ketat. Kumparan sekunder terbuat dari kawat tembaga tipis (Φ 0,05 – 0,1 mm) yang di gulung 15000 sampai 30000 kali lilitan pada inti besi, sedangkan kumparan primer terbuat dari kawat tembaga yang relative tebal (Φ0,5 – 1,0 mm) yang di gulung 150 – 300 kali lilitan mengelilingi kumparan sekunder. Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short circuit) antara lapisan kumparan yang berdekatan , antara lapisan satu dengan lapis yang lain disekat dengan kertas yang mempunyai tahanan sekat yang tingggi. Seluruh ruangan kosong di dalam tabung kumparan di isi dengan minyak atau campuran penyekat untuk menambah daya tahan terhadap panas. Salah satu ujung dari kumparan primer di hubungkan dengan terminal negative primer, sedangkan ujung yang lain di hubungkan dengan terminal positive primer. Kumparan sekunder di huungkan dengan cara serupa, dimana salah satu ujungnya dihubungkan dengan kumparan primer lewat (pada) terminal positif primer .sedangkan ujung lain di hubungkan dengan terminl tegangan tinggi melalui sebuah pegas.kedua kumparan di gulung dengan arah yang sama,dengan kumparan primer berada pada bagian luar.
Gambar penampang ignition coil  
  

TIPE FULLY _ TRANSSISTOR.
  Sistem pengapian konvensional menghasilkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan memutuskan arus listrik primer pada ignition coil .oleh karena itu system pengapian konvensional terdiri dari breaker point ,cam ( nok ) dan kondensor .
  Pada system pengapian fully – tranristor ,(pada sisi yang lain ) signal generator di pasangkan sebagai pengganti cam ( nok) dan breaker point pada distributor. Signal generator akan menghasilkan tegangan yang berguna untuk menyalakan transistor _2 di dalam igniter untuk memutuskan arus primer pada ignition coil.karena transistor_2 yang di pergunakan untuk memutuskan primer tidak melibatkan bagian _2 yang bergerak yang saling bersinggungan,maka tidak terjai keausandan tidak terjadi penurunan tegangan sekunder yang di hasilkan.

 

Distributor pada system pengapian tipe fully-transistor ada kalanya ignition coil dan igniter di pasangkan di dalamnya.

 

aOchim



1 komentar:

Anonymous said...

makasih atas infonya...